20 Feb 2011

Mentari Hangatkan Aku

Mentari Hangatkan Aku (Puisi Kolaborasi 4)


matahari sungguh keterlaluan
saat kubutuhkan dia malah menghilang
meninggalkanku dalam kedinginan


dia tidak menghilang sayang
dia bersembunyi di balik awan
nun jauh disana
dia melirikmu sesekali
malumalu.



dia mengejekku
kenapa tak mau memberiku sesuatu yang dia punyai itu
aku butuh
sangat menginginkannya



itu sinar sayang
lihatlah
dia hanya takut menyilaukan matamu
sinarnya teduh
seteduh azan subuh



tolong katakan padanya
suruh dia mendekatiku
jangan takut atau ragu
ku ingin menikmatinya
memeluk dan memilikinya



kau perlu merayunya sayang
nyanyikan senandung terindahmu
atau kau bisa bersiul?
Gerahammu jangan kau katup
ginsulmu sembunyikan saja
dia bisa takut



aku tak bisa melakukannya
ku hanya mampu membagi senyum termanis yang kupunya
dan tatapan mata mesra tulus untuk dia
tolong
dekati aku
kuserahkan yang kumiliki kalau perlu
semuanya tak tersisa


pelanpelan sayang
diamdiam
kalau perlu berjingkat
dengan berbisik
tanpa mengusik
dia hanya butuh keyakinan
satu kau beri
sejuta dia balas



aku hanya punya cinta dan ketulusan
dan aku tidak tau apa ini cukup meyakinkan
agar ku bisa segera melihatnya
mengambilnya
dan merebahkannya ke dalam pangkuanku



mungkin itu belum cukup
kau butuh waktu
berjalan menujunya
dia terlihat pemalu skali sayang
cahayanya dia kubur kabur
bila kau mampu berjalan
dia akan menjemputmu dan memelukmu dengan sinarnya


kalau itu maunya
baik
akan ku lakukan
aku akan mendekatinya meski dengan tertatih
terjatuh karena kepayahan
kurang sejengkal langkah lagi
meski berat aku harus bangkit
aku pasti mampu menyentuh dan meraihnya
kedalam dekapanku
tak kan kulepas lagi



lihatlah
dia terenyuh mendengarmu
lihatlah sinarnya di keningmu
kecuplah itu
rasakan kehangatannya
berbahagialah telah mencinta


Ditulis oleh : Fera Nuraini dan (sementara) Mas Lingga

1 komentar: