18 Feb 2011

Penutup Kitab Birrul Walidain [Berbakti Kepada Kedua Orang Tua] - Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Penutup Kitab Birrul Walidain [Berbakti Kepada Kedua Orang Tua] - Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas



Pada hakekatnya seorang anak harus berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Meski orang tua masih dalam keadaan musyrik mereka tetap mempunyai hak utk mendapatkan perlakuan yg baik dari anak-anaknya.


Berbuat baik kepada kedua orang tua harus didahulukan daripada fardhu kifayah & amalan-amalan sunnah lainnya. Berbuat baik kepada kedua orang tua didahulukan daripada berjihad & hijrah di jalan Allah. Berbuat baik kepada orang tua harus didahulukan dari pd kepada istri & anak-anak.


Berbuat baik kepada kedua orang tua tdk berarti harus meninggalkan kewajiban terhadap istri & anak-anaknya. Kewajiban memberikan nafkah kepada istri & anak-anak tetap dipenuhi walaupun kepada kedua orang tuanya harus didahulukan.


Imam Qurthubi secara umum mengatakan bahwa dalam berbakti kepada kedua orang tua hendaknya seorang anak menyetujui apa yg dikehendaki diinginkan & dimaui oleh kedua orang tua. Fudlail bin Iyadl berkata "Janganlah engkau mencegah apa-apa yg disenangi keduanya" Ketika ditanya bagaimana tentang berbakti kepada kedua orang tua Fudlail menjawab "Janganlah engkau melayani kedua orang tuamu dalam keadaan malas"


Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dalam hadits shahih yg diriwayatkan Imam Bukhari dalam kitabnya Al-Adabul Mufrad. Ketika Abu Hurairah ditanya bagaimana berbakti kepada kedua orang tua ia berkata "Janganlah engkau memberikan nama seperti namanya janganlah engkau berjalan dihadapannya & janganlah engkau duduk sebelum dia duduk" Artinya orang tua dipersilahkan duduk terlebih dahulu.


Tidak boleh berbuat baik kepada kedua orang tua dalam bermaksiat kepada Allah. Apabila orang tua menyuruh melakukan sesuatu yg haram / mencegah dari perbuatan yg wajib maka tdk boleh ditaati. Bahwa orang yg paling baik utk kita jadikan teman & sahabat karib selama-lamanya adalah orang tua sendiri.


Harta yg dimiliki seorang anak pd hakekatnya adalah milik orang tua. Sebagaimana telah datang seseorang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam "Ya Rasulullah orang tua saya telah mengambil harta saya" kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memarahi orang tersebut & berkata "Kamu & hartamu milik bapakmu" . Berikan kepada orang tua apa yg ada pd kita yg pd hakekatnya adalah milik orang tua. Karena kita bisa berusaha bekerja & mendapat gaji mendapatkan ma'isyah (mata pencaharian) karena sebab orang tua yg melahirkan & mendidik kita.


Kalau keduanya sudah meninggal tetap berbuat baik dg mendo'akan menyambung tali silaturahmi kepada teman-teman orang tua yg disambung oleh keduanya.


Untuk menjadikan anak shalih berbakti kepada orang tua bergantung dari pendidikan orang tua terhadap anaknya. Kalau ingin memiliki anak yg berbakti kepada kedua orang tua tdk boleh meninggalkan pendidikan. Cara mendidiknya supaya menjadi anak yg shalih anak yg taat kepada Allah & RasulNya serta taat kepada kedua orang tuanya. Sejak kecil dididik dg mentauhidkan Allah diajarkan Al-Qur'an sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam diajarkan cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam & juga diajarkan tentang shalat.


Seandainya sekarang ini ada anak yg durhaka kepada orang tuanya kemudian orang tua ini menyesal & bersedih mungkin dahulu dia pernah berbuat durhaka kepada orang tuanya sehingga sekarang dibalas oleh anak-anaknya. Ada riwayat yg masih perlu diperiksa menyebutkan "Hendaklah kalian berbuat baik kepada orang tua kalian niscaya anak kalian akan berbuat baik kepada kalian" Jadi dg berbuat baik kepada orang tua insya Allah anak-anak akan berbuat baik kepadanya. Tetapi kalau durhaka kepada orang tua anak-anakpun akan durhaka kepadanya.


Hendaklah memperhatikan kedua orang tua seumur hidup & jangan merasa lelah capek maupun letih dalam berbakti kepada keduanya sebagaimana kita tdk capek & letih dalam taat kepada Allah.


Kalau selama ini pernah durhaka kepada orang tua segeralah minta ma'af & berbuat baik kepada keduanya. Jangan mengulangi lagi & bertaubat dg taubat yg sesungguhnya baik laki-laki maupun yg perempuan. Mohon ampun & bertaubat kepada Allah kemudian merubah sikap. Seandainya kedua orang tua sudah meninggal mohon ampun kepada Allah & mendo'akannya & bertaubat dg taubat yg sesungguhnya menyambung silaturahmi dg teman-teman kedua orang tua.


Kalau ingin bahagia & mendapat berkah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala & diluaskan rizki serta dipanjangkan umur & dimudahkan segala urusan dimasukkan ke dalam surga maka harus terus berbuat baik kepada orang tua. Jangan lupakan semua yg pernah diberikan kedua orang tua karena semua kebaikan mereka tdk dapat dihitung dg apapun juga.


Maraji'
. Al-Qur'an Al-Karim & terjemahannya
. Tafsir Ibnu Katsir
. Shahih Bukhari
. Fathul Baari Ibnu Hajar Al-Atsqalani
. Shahih Muslim
. Sunan Tirmidzi
. Sunan Abu Daud
. Sunan Nasa'i
. Sunan Ibnu Majah
. Mustadrak Hakim
. Majma'uz Zawaid wal Manbaul Fawaid Abu Bakar Al-Haitsami tahrij Al-Iraqi & Ibnu Hajar
. Al-Muhalla Ibnu Hazm
. Al-Kabaair Imam Adz-Dzahabi
. Majmu Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
. Al-Maudluu'at Ibnul Jauzi
. Riyadus Shalihin Imam Nawawi
. Syarah Musykilul Atsar Imam Ath-Thahawi tahqiq Syu'aib Al-Arnauth.
. Silsilah Ahadist As-Shahihah Syaikh Imam Al-Albani
. Silsilah Ahadits Ad-Dlaifah Syaikh Imam Al-Albani
(20). Shahih Jaami'ush Shagir Syaikh Imam Al-Albani
(21). Irwaul Ghalil fi Takhrij Ahadits Manaris Sabiil Syaikh Imam Al-Albani
(22). Shahih At-Targhib wa Tarhib Syaikh Imam Al-Albani
(23). Shahih Al-Adabul Mufrad Syaikh Imam Al-Albani
(24). Tamamul Minnah Takhrij Fiqih Sunnah Syaikh Imam Al-Albani
(25). Ahkamul Janaiz Syaikh Imam Al-Albani
(26). Misykatul Mashabiih Syaikh Imam Al-Albani
(27). Bahjatun Nadlirin Syarah Riyadush Shalihin Syaikh Salim bin Id Al-Hilaly
(28). Masail min Fiqhil Kitab wa Sunnah Dr Umar Sulaiman Al-Asyqar cet. I th.1414H Daarun Nafaais
(29). Birrul Walidaian fi Qur'anil Karim wa Ahaadits Ash-Shahihah Nidzam Sakkajeha cet.VI th1413H Maktabah Islamy
(30). Adillah Mu'taqad Abi Hanifah Al-A'zam fi Abawaiy Rasul A'alaihissalatu wa salaam Al-Alamah 'Aly bin Sulthan bin Muhammad Al-Qari (wafat th 1014H) tahqiq Syaikh Mansyur bin Hasan bin Salman cet. I th.1413H Maktabah Al-Ghuraba Al-Atsariyah.


(Disalin dari Kitab Birrul Walidain edisi Indonesia Berbakti Kepada Kedua Orang Tua oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas terbitan Darul Qolam Jakarta)
__ Foote Note.
. Shahih Al-Adabul Mufrad no. 32
. Hadits Riwayat Ibnu Majah 2291 (Shahih Ibnu Majah no. 1855) Ath-Thahawi dalam Musykilul Atsar 4/277 no. 1598 (Shahih Musykilul Atsar Imam Ath-Thahawi tahqiq Syu'aib Al-Arnauth
Penulis: Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas & diterbitkan oleh almanhaj.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar