8 Jan 2011

KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW.

Sejarah tidak dapat menyangkal betapa indah Yang paling dicintai Rasulullah, moral alaihi wa Sayyidina Muhammad Shallahu 'alaihi dan sopan santun, bahkan salah seorang istrinya, Sayyidatina Aisyah mengatakan bahwa moral Rasulullah adalah "Al-Qur'an". Tidak ada bahkan satu kata kata oleh Rasulullah saw yang merupakan implementasi dari hawa nafsu, tetapi merupakan wahyu dari Allah. perilaku sehari-hari-Nya begitu lembut. Rasulullah saw adalah sosok independen dengan tawadhu tak tertandingi.


Dia menjahit baju robek tanpa memberitahu istrinya. Dalam keluarga, ia adalah tokoh dgn mudah dan tanpa ragu membantu istrinya di dapur. Selain itu, ada cerita di mana dia tidak merasa canggung ketika makan di samping seorang lelaki tua yang penuh dengan kudis, kotor dan miskin. Dia adalah sosok yang paling sabar. Ketika kain itu ditarik oleh Baduy yang memberikan tanda merah di lehernya, ia hanya diam dan tidak marah.


Ada sebuah kisah yang menceritakan Rasulullah SAW ketika ia memimpin doa Jama'ah, Teman-temannya menemukan seolah-olah setiap ia pindah di Shalat, Dia memiliki waktu yang sulit dan juga membuat suara aneh. Setelah Shalat, salah satu teman, Sayyidina Umar Bin Khattab bertanya, "Wahai Rasulullah, kami melihat seolah-olah Anda menderita berat bantalan Apakah Anda dengan cara apapun. Merasa Rasullullah o sakit?" "Tidak Umar, Alhamdulillah saya merasa segar dan sehat." Rasulullah menjawab. "Wahai Rasulullah, mengapa setiap kali Anda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah Anda Scraping engsel sama lain? Kami yakin anda tidak dalam kondisi baik". Sayyidina Umar mendesak, penuh khawatir.


Akhirnya, Rasulullah mengangkat jubahnya. Teman-temannya terkejut ketika melihat perut Rasulullah gembos itu terjalin dengan kain, diisi dengan kerikil untuk menahan perasaannya kelaparan. Rupanya, mereka kerikil adalah orang-orang yang membuat suara-suara aneh setiap kali Rasulullah SAW bergerak. Teman-temannya kemudian berkata, "Wahai Rasulullah, Apakah ada waktu ketika kau bilang kau merasa lapar dan tidak punya makanan, kami tidak mencari makanan untuk Anda.?" Rasulullah saw menjawab dengan lembut, "Tidak ada teman saya, saya tahu. Anda akan mengorbankan apapun untuk Anda Rasul Tapi,. Apa yang harus saya akan menjawab nanti kepada Allah, ketika aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya? Biarkan perasaan kelaparan menjadi hadiah dari Allah untuk saya, sehingga nantinya tidak akan ada kelaparan bagi umat-Ku di dunia ini, lebih-lebih di akhirat (hidup sesudah mati). "


kepribadian Rasulullah saw adalah begitu besar sehingga teman-temannya ketika ditanya oleh seorang Badui tentang moral dan sopan santun, hanya bisa menangis karena tidak dapat menggambarkan seberapa besar moral Rasulullah SAW dan sopan santun. Rasullullah saw telah dikirim, tak lain, untuk menyempurnakan moral manusia dan tata krama sebagai model peran terbaik sepanjang masa.
My Brother dan sister, kehadiran Rasulullah SAW adalah sesungguhnya untuk menyempurnakan moral manusia dan sopan santun dari segala sesuatu yang ia examplized bagi umat manusia. Dia tidak pernah menghormati umat manusia tanpa pandang bulu, penuh cinta dan tidak pernah memiliki dendam, ia bahkan menangis ketika mengetahui bahwa harga perselingkuhan adalah neraka menyala-nyala, sehingga ia ingin semua manusia untuk menyembah Allah.


Hal ini cukup baginya untuk menjadi peran model kami, The umat Islam, terutama hari ini banyak yang sudah begitu jauh dari contoh Rasulullah saw tentang sopan santun dan moral, dalam tindakan maupun ucapan. Apa yang dikatakan oleh seorang penulis Pakistan, Muhammad Iqbal dalam salah satu karyanya bisa membuat kita bercermin, di mana ia berkata: "Barang siapa mengklaim sebagai pengikut Nabi Besar Muhammad SAW, kemudian melakukan tindakan seperti dia (Nabi Besar Muhammad SAW)"


Dalam salah satu hadits, dikatakan bahwa "Tidak pada seseorang iman jika saya (Rasulullah Muhammad SAW) dicintai olehnya lebih dari orang tuanya, anak-anak dan setiap manusia" (Bukhari). Kita tidak pernah tahu apakah nanti kita akan diakui oleh Rasulullah sebagai pengikut-Nya atau tidak sama sekali dalam Yaumul Qiamah. Tapi satu hal yang pasti bahwa setiap salah satu dari kami ingin berada di garis keturunannya. Jadi, marilah kita mencoba mengikuti moral dan tata krama bersama sebanyak yang kita bisa, sebagai model peran terbaik kita, membaca shalawat, membela sunnahs dan tidak berpaling kita kepada-Nya. Sebagai bagian dari cinta kita kepada-Nya.


Mari kita menyampaikan salam dan shalawat kepada Rasulullah saw, dengan itu kita akan mendapatkan cinta dan Syafa'at kemudian di Yaumul Mahsyar. Insya Allah ... Amiin.


Dengan cinta, Doa dan Respect (ln)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar